kompas.com – Peluang usaha bisnis spare part aftermarket diklaim masih terbuka lebar. Konsumen yang berminat bahkan bisa memulai dengan modal yang terbilang kecil, dari Rp 50 juta.
Christopher Patuwo, Branding Manager Nasional PT eLangsung International Agency, mengatakan, dengan dana tersebut setidaknya kita akan mendapatkan ribuan spare part kualitas tertentu.
“Itu betul, Rp 50 juta sudah bisa (bisnis spare part). Kita ambil item termurah, contohnya saja kampas rem, itu kan macam-macam. Ada yang kualitas A, B, dan C. Itu kita ambil yang kualitas C lah, nah itu cukup Rp 50 juta untuk 5.000 pieces,” ujar Christopher, kepada Kompas.com (27/9/2023).
“Mereknya bebas, dia mau pakai merek apa saja silakan. Jadi kita itu kan seperti di Alibaba, bisa pesan untuk merek sendiri, tapi dia minimal quantity-nya harus banyak. Kalau di kita mulai Rp 50 juta sudah bisa,” kata dia.
Christopher menjelaskan, dari 5.000 pieces spare part itu konsumen bisa memesan buat beberapa tipe motor. Nantinya, merek baru akan dibantu didaftarkan oleh PT eLangsung International Agency.
“Dapat 5.000 pieces kampas rem bisa campur-campur. Misal 5 tipe motor, buat Mega Pro, Nmax, dan lain-lain. Ini kita bicara kampas rem atau brake pad,” ucap Christopher.
“Contohnya Anda punya merek BCA, oh ya sudah silakan, paten merek, kami bantu prosesnya. Itu di bawah Rp 3 jutaan lebih mengurusnya. Itu kami kroscek, jadi kami ada kerja sama dengan pendataan merek. Kalau belum ada mereknya, kami bisa supervisi juga,” ujarnya.
Christopher juga mengatakan, bisnis spare part dengan merek sendiri ini sudah dilakukan sejak awal 2023. Rata-rata konsumen yang datang tersebar dari beberapa kota besar di Indonesia. Mereka umumnya memesan komponen fast moving, seperti bearing, chain kit, kampas rem, mangkok ganda, hingga busi dari berbagai kualitas.
“Untuk spare motornya bisa sesuai permintaan, Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, bebas saja. Atau dia sebut mereknya sekelas ini, saya mau yang bagus, bisa juga,” ujar Christopher.
Sumber : kompas.com